Wednesday, 27 June 2012
Seorang Wali Allah Di Tuduh Mencuri
Kisah ini di ceritakan oleh Zin-Nun rahimah di mana pada suatu hari beliau berencana untuk pergi ke seberang laut untuk mencari barang yang di inginkannya. Setelah persiapan diatur, beliau telah membeli tiket untuk menaiki kapal untuk menuju ke tempat yang diingininya. Kapal yang di naiki oleh Zin-Nun penuh sesak dengan orang ramai. Di antara penumpang-penumpang yang menaiki kapal tersebut, ada seorang pemuda yang sangat elok paras rupanya, wajahnya bersinar cahaya. Pemuda itu duduk di tempat duduk dengan tenang sekali, tidak seperti penumpang lain yang kebanyakana mondar-mandir di atas kapal itu.
Keadaan di dalam kapal tersebut agak panas karena suasana di dalam kapal tersebut penuh sesak dengan orang ramai. Pada awal pelayaran, keadaannya berjalan dengan lancar sekali karena keadaan laut tidak bergelombang dan angin bertiup tidak terlalu kencang. Suasana di dalam kapal ketika itu sangat tenang, karena penumpang sibuk dengan urusan masing-masing, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan pengumuman yang di buat oleh kapten kapal tersebut bahwa dia telah kehilangan satu barang yang sangat berharga. Satu pemeriksaan akan dilaksanankan tidak lama lagi. Semua penumpang di ingatkan supaya duduk di tempat masing-masing.
Keadaan di dalam kapal tersebut telah menjadi hingar-bingar karena penumpang sibuk bercakap dan berpandangan di antara satu sama lain. Masing-masing membuat andaian tersendiri mengenai kehilangan barang tersebut. Tidak berapa lama kemudian, pemeriksaan di lakukan seorang demi seorang, semua tas, barang-barang digeledah tetapi tidak dijumpai barang yang di cari. Akhirnya sampai kepada pemuda yang disebutkan oleh Zin- Nun. Oleh kerana pemuda itu orang terakhir yang di periksa, pada anggapan orang ramai dan pegawai pemeriksa sudah tentu pemuda ini yang mencuri barang tersebut. Maka pemuda itu di perlakukan dengan kasar sekali di dalam pemeriksaan tersebut, pemuda itu memprotes atas tindakan kasar yang di lakukan oleh pegawai pemeriksa sambil berkata, bahwa dia bukannya seorang pencuri.
Oleh kerana tidak tahan dengan kekasaran yang di lakukan oleh pemeriksa tersebut, maka pemuda itu terjun ke laut, yang mengherankan orang ramai yang memperhatikan tingkah laku pemuda itu ialah pemuda itu tidak tenggelam di dalam laut, malahan ia duduk di atas permukaan air. Pemuda itu berdoa kepada Allah dengan suara yang keras sekali "Ya Allah, mereka sekalian menuduhku pencuri, demi ZatMu, wahai tuhan yang membela orang teraniaya, perintahkan ikan-ikan di laut supaya timbul dan membawa permata-mata berharga di mulutnya".
Tidak lama kemudian, dengan kuasa Allah beribu-ribu ikan timbul dan kelihatan di mulutnya batu-batu permata yang berkilauan cahayanya. Semua orang yang berada di atas kapal bersorak dan bertepuk tangan kepada pemuda itu. kapten kapal dan pegawainya sungguh terperanjat dan bingung seolah-olah tidak percaya apa yang telah mereka lihat.
Pemuda itu berkata "Apakah kamu sekalian masih menuduhku sebagai pencuri pada hal perbendaharaan Allah ada di tanganku dan jika mau aku dapat mengambilnya". Kemudian pemuda itu menyuruh ikan-ikan tersebut kembali ke tempat asal mereka dan pemuda itu berdiri dan berlari di atas air dengan cepat sekali sambil menyerukan ayat ke- 4 surah Al Fatihah yang bermaksud 'Hanya kepada-Mu lah aku menyembah dan hanya kepada-Mu pula aku meminta bantuan'...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment